Inovasi Berkelanjutan: Peran Kelapa dalam Ekonomi Global
Kepala Pusat Standardisasi Instrumen (PSI) Perkebunan, Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D menghadiri kegiatan yang digelar International Coconut Community (ICC) di Manado (18-19/10/2024) untuk membahas isu-isu strategis pengembangan kelapa secara nasional dan juga internasional.
ICC/ Komunitas Kelapa Internasional yang merupakan organisasi antar-pemerintah negara-negara penghasil kelapa di bawah naungan Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Asia dan Pasifik (UN-ESCAP).
Kegiatan diawali dengan serah terima jabatan Cogent Coordination International ICC, dari Erlene Manohar ke Executive Assistant of ICC, Nuwan Chinthaka.
Pada kesempatan tersebut, Kuntoro memaparkan overview International Coconut genebank/ plasma nutfah kelapa dunia untuk South East Asia/Asia Tenggara (ICG-SEA) berlokasi di Indonesia, tepatnya di Instalasi Pengujian Standar Instrumen Pertanian (IPSIP) Pandu, Manado.
"Saya mengucapkan terima kasih atas nama Pemerintah Indonesia untuk karya Erlene Manohar yang sudah merancang inisiasi pelestarian plasma nutfah kelapa internasional, mengkoordinasi negara-negara anggota ICC dan COGENT untuk berperan aktif di dalamnya. Saya berharap terus ada sinergitas untuk membangun kelapa di Indonesia", ujar Kuntoro.
Pada hari berikutnya, Kuntoro didampingi Kepala BPSI Tanaman Palma Dr. Steivie Karouw, STP, M.Sc serta tim membawa Direktur ICC Dr. Jelfina C. Alouw dan rombongan berkunjung ke Kantor BPSI Tanaman Palma, IPSIP Kayuwatu dan Mapanget (19/10/2024).
Di sana, rombongan ICC melihat berbagai koleksi plasma nutfah kelapa serta inovasi budidaya yang telah dilakukan.
Rombongan juga melihat langsung plasma nutfah kelapa dunia untuk South East Asia/Asia Tenggara berlokasi di IPSIP Pandu, Manado yang dikoordinasi Kepala BPSI Sulawesi Utara, Ir. Agussalim, MP, Dr. Conny Manoppo beserta tim.